Skip ke Konten

Tujuan besar pernikahan dalam perspektif syariat

Pengantar

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar menyatukan dua insan, melainkan ibadah agung yang memiliki kedudukan sangat tinggi di sisi Allah SWT. Banyak orang menikah karena cinta, karena usia, karena tekanan sosial, atau karena kebutuhan biologis. Namun dalam syariat, pernikahan memiliki tujuan yang lebih mulia, lebih dalam, dan lebih luas daripada sekadar kebersamaan duniawi.

Memahami tujuan besar pernikahan menurut syariat adalah kunci agar setiap anggota tidak hanya menjalani pernikahan sebagai status, tetapi sebagai perjalanan ruhani menuju ridha Allah.

1. Meraih Keridhaan Allah

Tujuan tertinggi dari pernikahan adalah menjalani sunnah Nabi dan meraih keridhaan Allah. Rasulullah SAW bersabda:

"Nikah itu sunnahku, siapa yang tidak menyukai sunnahku maka ia bukan dari golonganku." (HR. Ibnu Majah)

Dengan menikah, seorang muslim menunjukkan ketaatan kepada syariat, menjaga diri dari fitnah, dan mengikuti jejak para nabi.

2. Menjaga Kesucian dan Menyalurkan Hajat secara Halal

Allah menciptakan syahwat sebagai bagian dari fitrah manusia. Namun Islam tidak membiarkan syahwat lepas tanpa kendali. Pernikahan menjadi sarana yang:

  • Menyalurkan kebutuhan biologis secara halal
  • Menjaga pandangan dan kemaluan
  • Menghindarkan dari zina dan dosa besar

"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah

Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah menciptakan pasangan hidup agar manusia hidup dengan:

  • Sakinah (ketenangan jiwa)
  • Mawaddah (cinta yang aktif)
  • Rahmah (kasih sayang abadi)

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya..." (QS. Ar-Rum: 21)

Rumah tangga bukan hanya tempat tinggal fisik, tapi tempat hati bernaung dan jiwa berkembang.

4. Melanjutkan Keturunan dan Melahirkan Generasi Bertauhid

Pernikahan adalah sarana untuk melahirkan keturunan yang akan menjadi penyambung dakwah dan penjaga bumi. Tujuan ini bukan hanya biologis, tapi spiritual:

"...Dan Allah menjadikan bagimu dari pasangan-pasanganmu anak-anak dan cucu-cucu, serta memberimu rezeki dari yang baik-baik..." (QS. An-Nahl: 72)

"Nikahlah kalian dengan wanita yang penyayang dan subur, karena aku akan bangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud)

5. Tempat Saling Menolong dalam Kebaikan

Dalam pernikahan, suami dan istri menjadi tim yang saling menguatkan dalam beribadah, bersabar, dan menjalani ujian hidup. Tujuan ini membedakan pernikahan Islami dari sekadar hubungan duniawi:

  • Saling mengingatkan shalat dan ibadah
  • Saling menasihati dalam sabar dan syukur
  • Bersama dalam menghadapi ujian dunia

"Sungguh beruntung orang yang menjadikan istrinya sebagai penolong dalam urusan akhiratnya." (HR. Hakim)

6. Membangun Masyarakat yang Islami dan Kuat

Pernikahan bukan urusan pribadi saja, tapi fondasi peradaban Islam. Dari keluarga-keluarga yang sehat, lahirlah masyarakat yang kuat. Islam sangat peduli terhadap:

  • Stabilitas keluarga
  • Pendidikan anak yang benar
  • Nilai-nilai moral dalam masyarakat

Tanpa pernikahan yang benar, masyarakat akan rapuh.

7. Menjadi Ladang Amal dan Ibadah

Setiap aktivitas dalam rumah tangga bisa menjadi ladang pahala:

  • Melayani suami/istri dengan niat ikhlas
  • Mendidik anak karena Allah
  • Menafkahi keluarga
  • Menjalankan hak dan kewajiban suami istri

"Sesungguhnya dalam hubungan suami istri itu ada pahala." (HR. Muslim)

8. Sarana Menyempurnakan Agama

Rasulullah SAW bersabda:

"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah dalam separuh yang lainnya." (HR. Baihaqi)

Menikah membantu seseorang:

  • Mengendalikan hawa nafsu
  • Menjadi lebih bertanggung jawab
  • Berlatih sabar, ikhlas, dan pengorbanan

9. Melatih Akhlak Mulia

Pernikahan adalah sekolah karakter. Banyak akhlak mulia tumbuh dalam rumah tangga:

  • Sabar menghadapi perbedaan
  • Rendah hati dalam memaafkan
  • Lembut dalam berbicara
  • Tanggung jawab dalam memberi nafkah dan merawat keluarga

10. Menjadi Jalan Menuju Surga

Jika dijalani dengan iman dan takwa, pernikahan akan mengantarkan ke surga:

"Kalian (suami istri) akan dikumpulkan di surga seperti ini," kata Rasulullah sambil menyatukan dua jarinya. (HR. Muslim)

Bayangkan jika rumah tanggamu menjadi sebab Allah ridha dan membuka pintu surga.

Penutup

Pernikahan bukan sekadar hidup bersama. Ia adalah jalan panjang menuju akhirat, ladang amal, tempat pendidikan generasi, dan batu pijakan peradaban. Setiap anggota Kitanikah.co.id perlu memahami bahwa menikah karena cinta saja tidak cukup. Harus ada pemahaman yang benar, niat yang lurus, dan visi yang besar sesuai syariat.

Kitanikah.co.id hadir untuk membimbingmu membangun pernikahan yang bukan hanya sah, tapi juga penuh tujuan, bernilai ibadah, dan mendekatkan pada surga.

Rating
0 0

Tidak ada komentar saat ini.

untuk menjadi yang pertama meninggalkan komentar.